Bandung (ANTARA News) - Sampah berupa kayu-kayu besar yang menumpuk di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menghambat proses pencarian korban banjir bandang Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut.
"Kendala luas area sampah serta kepadatan dari tumpukan sampah," kata Humas dan Protokoler Badan SAR Bandung, Joshua kepada wartawan, Jumat.
Ia menuturkan tim SAR telah terjun kembali mencari korban banjir Garut di area penumpukan sampah di Waduk Jatigede, Sumedang, yang disinyalir terdapat korban.
Tim gabungan, lanjut dia, berupaya menyingkirkan terlebih dahulu tumpukan sampah, termasuk kayu-kayu besar yang mengambang di Waduk Jatigede itu.
"Penyisiran, penguraian sampah dilakukan dengan menarik sedikit demi sedikit sampah kayu-kayu besar dengan jangkar tali dan perahu karet," katanya.
Ia menyampaikan pencarian masih difokuskan dari arah timur genangan sampah Waduk Jatigede dengan menggunakan excavator apung dan perahu karet.
Selain itu, kata Joshua, jajarannya mempersiapkan perakitan ponton yang dapat digunakan untuk pencarian, Sabtu (1/10).
"Ada juga alat yang digunakan beko apung untuk memudahkan pencarian di tumpukan sampah," katanya.
Cara lain dalam pencarian itu, kata Joshua, dengan menggunakan jangkar, yang sebelumnya berhasil menarik jasad manusia dari bawah air.
Ia menambahkan pencarian hari 10 belum mendapatkan hasil, namun tanda-tanda bau bangkai sekitar Waduk Jatigede cukup menyengat.
"Ada bau menyengat," katanya.
Basarnas dan tim gabungan lainnya melakukan pencarian di Waduk Jatigede karena disinyalir warga korban banjir bandang Garut terbawa arus sampai ke waduk tersebut.
Hasil pencarian selama tanggap darurat ditemukan enam jenazah korban banjir Garut di Waduk Jatigede.
Berdasarkan data sementara korban banjir yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 34 orang, dan 19 orang dilaporkan hilang.
"Kendala luas area sampah serta kepadatan dari tumpukan sampah," kata Humas dan Protokoler Badan SAR Bandung, Joshua kepada wartawan, Jumat.
Ia menuturkan tim SAR telah terjun kembali mencari korban banjir Garut di area penumpukan sampah di Waduk Jatigede, Sumedang, yang disinyalir terdapat korban.
Tim gabungan, lanjut dia, berupaya menyingkirkan terlebih dahulu tumpukan sampah, termasuk kayu-kayu besar yang mengambang di Waduk Jatigede itu.
"Penyisiran, penguraian sampah dilakukan dengan menarik sedikit demi sedikit sampah kayu-kayu besar dengan jangkar tali dan perahu karet," katanya.
Ia menyampaikan pencarian masih difokuskan dari arah timur genangan sampah Waduk Jatigede dengan menggunakan excavator apung dan perahu karet.
Selain itu, kata Joshua, jajarannya mempersiapkan perakitan ponton yang dapat digunakan untuk pencarian, Sabtu (1/10).
"Ada juga alat yang digunakan beko apung untuk memudahkan pencarian di tumpukan sampah," katanya.
Cara lain dalam pencarian itu, kata Joshua, dengan menggunakan jangkar, yang sebelumnya berhasil menarik jasad manusia dari bawah air.
Ia menambahkan pencarian hari 10 belum mendapatkan hasil, namun tanda-tanda bau bangkai sekitar Waduk Jatigede cukup menyengat.
"Ada bau menyengat," katanya.
Basarnas dan tim gabungan lainnya melakukan pencarian di Waduk Jatigede karena disinyalir warga korban banjir bandang Garut terbawa arus sampai ke waduk tersebut.
Hasil pencarian selama tanggap darurat ditemukan enam jenazah korban banjir Garut di Waduk Jatigede.
Berdasarkan data sementara korban banjir yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 34 orang, dan 19 orang dilaporkan hilang.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.