Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto akan menjalankan program khusus "wali kota menginap" dalam rangka menggali aspirasi dari bawah sebagai penyambung lidah masyarakat.
"Tujuan program wali kota menginap adalah wali kota bersama OPD terkait bisa secara langsung melihat kondisi masyarakat, mengetahui permasalahan dan mencari solusinya," kata Kabag Humas Pemkot Bogor Tyas Ajeng, di Bogor, Kamis.
Tyas mengatakan, pelaksanaan program tersebut baru akan dibahas dalam rapat yang akan digelar Jumat besok. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat untuk menyusun formula kegiatan selama program menginap dilaksanakan, serta sasaran lokasi rumah warga yang dijadikan tempat menginap.
"Dengan turun langsung ke lapangan, mendengar aspirasi masyaratkat, memotong birokrasi, mencari solusi dengan cepat," katanya.
Menurutnya, program tersebut dilakukan secara spontan, tidak terjadwal secara rutin.
"Program tersebut kami usulkan kepada wali kota untuk mengakselerasi pembangunan, terutama di wilayah pinggiran Kota Bogor," katanya.
Selain itu, lanjut Tyas, program tersebut juga untuk memberikan kanal bagi masyarakat yang ingin bertemu dan berdialog langsung dengan para pemimpin Kota Bogor baik itu, wali kota, wakil wali kota dan sekretaris daerah serta pemangku kepentingan lainnya.
"Program ini dirasa perlu dilakukan krena waktu jam kerja belum cukup untuk bisa melayani masyarakat. Belum cukup bisa untuk mendengarkan curhatan masyarakat, belum cukup untuk bisa melihat langsung permasalahan di lapangan," kata Tyas.
Tyas mengatakan, pelaksanaan program tersebut baru akan dibahas dalam rapat yang akan digelar Jumat besok. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat untuk menyusun formula kegiatan selama program menginap dilaksanakan, serta sasaran lokasi rumah warga yang dijadikan tempat menginap.
"Dengan turun langsung ke lapangan, mendengar aspirasi masyaratkat, memotong birokrasi, mencari solusi dengan cepat," katanya.
Menurutnya, program tersebut dilakukan secara spontan, tidak terjadwal secara rutin.
"Program tersebut kami usulkan kepada wali kota untuk mengakselerasi pembangunan, terutama di wilayah pinggiran Kota Bogor," katanya.
Selain itu, lanjut Tyas, program tersebut juga untuk memberikan kanal bagi masyarakat yang ingin bertemu dan berdialog langsung dengan para pemimpin Kota Bogor baik itu, wali kota, wakil wali kota dan sekretaris daerah serta pemangku kepentingan lainnya.
"Program ini dirasa perlu dilakukan krena waktu jam kerja belum cukup untuk bisa melayani masyarakat. Belum cukup bisa untuk mendengarkan curhatan masyarakat, belum cukup untuk bisa melihat langsung permasalahan di lapangan," kata Tyas.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.