Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sandiaga Uno mengatakan tidak ingin menyandera organisasi olahraga akuatik itu menyusul keikutsertaannya dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
"Mandat saya selesai pada awal 2017. Tapi karena kesibukan saya mengikuti proses pencalonan wakil gubernur, saya tidak ingin menyandera PRSI. Saya tidak ingin menggunakan organisasi ini untuk melakukan kampanye selain untuk menjaga kenetralan organisasi olahraga," kata Sandiaga selepas membuka Musyawarah Nasional PRSI 2016 di Jakarta, Jumat.
Sandiaga mengatakan telah meminta para pengurus PRSI daerah-daerah dalam Rapat Kerja PRSI Februari 2016 untuk memajukan musyawarah nasional enam bulan lebih awal.
PRSI, menurut pria kelahiran Rumbai, 28 Juni 1969 itu, harus mengejar ketertinggalan prestasi dalam kejuaraan-kejuaraan multi-olahraga seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
"Dalam kepengurusan saya, kami mendapat satu medali emas pada SEA Games Singapura 2015. Kami juga hampir meraih medali pada Asian Games 2014. Saya berharap kepengurusan berikutnya menargetkan lebih banyak medali emas karena kita punya potensi," kata Sandiaga.
Ketua umum yang terpilih dalam Munas PRSI 2013 itu mengharapkan pembinaan atlet-atlet muda renang Indonesia semakin mendapatkan prioritas terutama ketika mereka akan masuk tingkatan senior atau atlet elit.
"Atlet-atlet muda kita tidak dapat bersaing karena kita tidak punya sinergi yang baik untuk mengirim mereka berlatih ke luar negeri. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus besar, pemerintah, KONI, dan KOI," ujar Sandiaga.
Ketua Penjaringan Calon Ketua Umum PRSI 2016-2020 Sarman Simanjorang menyebut terdapat dua orang yang telah mendaftar sebagai calon ketua umum organisasi olahraga renang yaitu Anidya Bakrie dan Ketua PRSI Provinsi Riau Syamsu Rizal.
Munas PRSI yang berlangsung di Jakarta pada 30 September hingga 1 Oktober diikuti 32 pengurus PRSI daerah.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Pratiwiri mengatakan Sandiaga Uno telah mengajukan cuti sebagai Ketua Umum PRSI sejak Agustus 2016.
"Mandat saya selesai pada awal 2017. Tapi karena kesibukan saya mengikuti proses pencalonan wakil gubernur, saya tidak ingin menyandera PRSI. Saya tidak ingin menggunakan organisasi ini untuk melakukan kampanye selain untuk menjaga kenetralan organisasi olahraga," kata Sandiaga selepas membuka Musyawarah Nasional PRSI 2016 di Jakarta, Jumat.
Sandiaga mengatakan telah meminta para pengurus PRSI daerah-daerah dalam Rapat Kerja PRSI Februari 2016 untuk memajukan musyawarah nasional enam bulan lebih awal.
PRSI, menurut pria kelahiran Rumbai, 28 Juni 1969 itu, harus mengejar ketertinggalan prestasi dalam kejuaraan-kejuaraan multi-olahraga seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
"Dalam kepengurusan saya, kami mendapat satu medali emas pada SEA Games Singapura 2015. Kami juga hampir meraih medali pada Asian Games 2014. Saya berharap kepengurusan berikutnya menargetkan lebih banyak medali emas karena kita punya potensi," kata Sandiaga.
Ketua umum yang terpilih dalam Munas PRSI 2013 itu mengharapkan pembinaan atlet-atlet muda renang Indonesia semakin mendapatkan prioritas terutama ketika mereka akan masuk tingkatan senior atau atlet elit.
"Atlet-atlet muda kita tidak dapat bersaing karena kita tidak punya sinergi yang baik untuk mengirim mereka berlatih ke luar negeri. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus besar, pemerintah, KONI, dan KOI," ujar Sandiaga.
Ketua Penjaringan Calon Ketua Umum PRSI 2016-2020 Sarman Simanjorang menyebut terdapat dua orang yang telah mendaftar sebagai calon ketua umum organisasi olahraga renang yaitu Anidya Bakrie dan Ketua PRSI Provinsi Riau Syamsu Rizal.
Munas PRSI yang berlangsung di Jakarta pada 30 September hingga 1 Oktober diikuti 32 pengurus PRSI daerah.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Pratiwiri mengatakan Sandiaga Uno telah mengajukan cuti sebagai Ketua Umum PRSI sejak Agustus 2016.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.