Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dan Bangsa Indonesia menyampaikan rasa duka atas tragedi penyerangan yang terjadi di Afghanistan dan akan terus memberikan dukungan agar perdamaian dapat tercipta di negara yang tengah mengalami konflik itu.
"Saya berdoa agar para korban dapat segera pulih dan kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujar Presiden Joko Widodo saat pernyataan pers bersama usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Istana Presiden Agr, Kabul, Senin.
"Saya berdoa agar para korban dapat segera pulih dan kepada keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujar Presiden Joko Widodo saat pernyataan pers bersama usai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Istana Presiden Agr, Kabul, Senin.
Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa kunjungannya ke Afghanistan merupakan bentuk penghormatan dirinya atas kunjungan serupa yang dilakukan Presiden Afghanistan ke Indonesia pada 2017.
Kunjungan Kenegaraan Bilateral Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan itu sekaligus menjadi yang pertama setelah hampir enam dekade lalu.
"Kunjungan saya ke Afghanistan merupakan kunjungan Kenegaraan Bilateral pertama Presiden Republik Indonesia setelah hampir enam dekade. Terakhir Presiden Sukarno berkunjung ke Afghanistan pada Mei 1961," demikian kata Presiden dalam keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin yang diterima Antara di Jakarta.
Kunjungan tersebut, ujar Presiden, dapat dimaknai sebagai komitmen kuat Indonesia untuk dapat meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Afghanistan.
Indonesia juga berkomitmen untuk membangun perdamaian dan mendukung kesejahteraan bangsa Afghanistan.
Komitmen yang diwujudkan dalam pertemuan bilateral berlangsung secara hangat dan penuh rasa persaudaraan. Selain itu, kerja sama terkait pembangunan perdamaian di Afghanistan semakin dimatangkan kedua pihak.
"Indonesia dan Afghanistan akan meningkatkan berbagai kegiatan yang dapat membantu proses `peace building` dan rekonsiliasi di Afghanistan," kata Presiden.
Salah satu dukungan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afghanistan ditunjukkan dengan berlanjutnya pembangunan kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul. Rencananya, fasilitas kesehatan akan turut dibangun dalam kompleks tersebut pada 2018.
"Klinik kesehatan di kompleks IIC akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang telah digunakan oleh masyarakat Afghanistan sejak tahun 2015," kata Presiden.
Kompleks IIC merupakan simbol atau monumen dari persahabatan Indonesia dan Afghanistan. Lokasi tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendorong perdamaian.
Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani menyambut baik kunjungan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan.
"Saya sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih dari rakyat Afghanistan atas kedatangan di sini. Presiden Jokowi selalu mendorong terjadinya perdamaian di Afghanistan," ucap Presiden Ghani.
Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga dikatakan Ghani membawa berkah bagi masyarakat Afghanistan.
"Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," kata Presiden Ghani.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.