Ilustrasi - Anggota Dewan Keamanan (DK) PBB mengangkat tangan mereka saat memberikan suara bulat menyetujui resolusi memusnahkan gudang senjata kimia Suriah saat sidang DK PBB Sidang Umum PBB ke 68 di New York, Jumat (27/9). (REUTERS/Keith Bedford)
Jakarta (ANTARA News) - Amerika Serikat menggunakan hak veto mereka menentang draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk penggunaan kekerasan oleh Israel terhadap warga sipil Palestina.
Dalam pernyataan yang disampaikan Jumat, AS mengkritik draf yang diinisiasi Kuwait tersebut "terlalu berat sebelah" lantaran mengabaikan peran serta Hamas dalam kekerasan yang terjadi belakangan.
Dalam pernyataan yang disampaikan Jumat, AS mengkritik draf yang diinisiasi Kuwait tersebut "terlalu berat sebelah" lantaran mengabaikan peran serta Hamas dalam kekerasan yang terjadi belakangan.
"Kelompok teroris Hamas bertanggung jawab besar atas kondisi memprihatinkan yang terjadi di Gaza," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, jelang pemungutan suara draf resolusi tersebut.
Ia sangat mengkritisi kenyataan bahwa draf resolusi tersebut tak sekalipun menyebutkan Hamas.
"Siapapun yang peduli akan proses perdamaian seharusnya menolak draf tersebut," kata Haley.
Prancis, Rusia, China, Pantai Gading, Kazakhstan, Bolivia, Peru, Swedia dan Guyana Ekuatorial mendukung Kuwait atas draf resolusi tersebut, sementara AS menjadi satu-satunya yang menolak, sedangkan Inggris, Belanda, Polandia dan Ethiopia abstain.
Resolusi DK PBB baru bisa disahkan jika mendapat dukungan sedikitnya sembilan suara serta tak ada penggunaan hak veto oleh anggota tetap, yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia dan China.
Baca juga: UE kecam keputusan Israel hancurkan desa di Tepi Barat
Baca juga: Indonesia tegaskan tak punya hubungan diplomatik dengan Israel
Baca juga: Menteri Israel ingin larang tahanan Hamas tonton Piala Dunia
Draf resolusi DK PBB yang kedua diajukan oleh AS dengan menyalahkan Hamas atas kekerasan yang terjadi sembari menyebut Israel berhak melakukan pembelaan diri, kemudian dijajak pendapatkan.
Hanya AS yang mendukung draf kedua tersebut, sementara tiga menolak dan 10 negara abstain.
Baik Hamas, salah satu kelompok paling dominan di Gaza, maupun kelompok pro-Iran menyatakan bahwa aksi mereka yang juga merambah wilayah Israel adalah respon atas pembunuhan sedikitnya 116 warga sipil Palestina dalam demonstrasi di perbatasan Gaza 30 Maret lalu, demikian Reuters.
Baca juga: Israel kembali serang posisi Hamas di Jalur Gaza
Baca juga: 109 pemrotes Palestina cedera akibat tembakan Israel di jalur Gaza
Baca juga: Israel rencanakan 2.500 rumah baru di Tepi Barat
Baca juga: Remaja Palestina yang ditembak pasukan Israel akhirnya meninggal
Penerjemah: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.