Tuesday, June 26, 2018

Pernikahan tradisional masih banyak peminat


Pernikahan tradisional masih banyak peminat
Prosesi Adat Batak Bobby Kahiyang . Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kiri) bersama suaminya Bobby Afif Nasution (kiri) menari tor-tor Somba (pengantin) di depan kedua orangtua mereka ketika resepsi "ngunduh mantu" pernikahan mereka di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/11/2017). Resepsi tersebut dilaksanakan dengan prosesi upacara adat perkawinan Mandailing seperti pemukulan Gondang Sambilan, Manortor, Tapian Raya Na Martua, Mangupa, Ajar Poda, Tortor Somba dan Manyoda Gondang. (ANTARA /Presidential Palace/Agus Suparto)

Jakarta (ANTARA News) - Pernikahan dan tetek bengeknya semakin bervariasi saat ini, mulai dari gaya pernikahan modern, tradisional atau campuran keduanya.

Ketika sudah banyak pilihan, banyak orang yang memilih menikah dengan gaya modern. Tapi apakah ini artinya pernikahan tradisional sudah kehilangan peminat.

Jawabannya, tidak. Bahkan industri pernikahan tradisional masih berpotensi untuk berkembang, kata Ega Alamsjah, Managing Director Wedding Carnaval.

"Kita bisa eksplorasi dari 34 daerah. Selain itu, sekarang juga bisa dipadukan gayanya dengan gaya modern," kata Ega di konferensi pers pameran pernikahan tradisional "Kama Asmara" di Jakarta, Selasa.

Ega menuturkan ada berbagai alasan mengapa pernikahan tradisional masih digemari oleh mereka yang ingin mengikat janji setia dengan pasangan. 

Umumnya, budaya yang sudah mengakar di keluarga menjadi salah satu pertimbangan. Selain itu, pernikahan tradisional yang kental budaya menjadi pilihan istimewa untuk merekam momen langka yang bisa jadi sekali seumur hidup.

Hal senada diutarakan oleh Eva Pudjojoko dari Rumah Kebaya yang sudah dua dekade berkecimpung di industri kebaya.

"Ada momen yang tidak bisa dibeli di pernikahan tradisional," katanya.

Contohnya, rasa haru biru ketika sungkem pada orangtua.

Popularitas pernikahan tradisional juga terlihat dari meningkatnya resepsi dengan gaya tradisional yang diselenggarakan di hotel bintang lima Jakarta.

Di hotel The Ritz-Carlton Jakarta, sebagian besar pernikahan yang digelar di sana menggunakan gaya modern. Sejak 2005 hingga 2010, jumlah pernikahan tradisional yang dilangsungkan di sana tak mencapai angka 10 per tahun. Namun, sejak 2017 jumlahnya mulai meningkat jadi 40 persen.

Tumbuhnya permintaan pasar untuk menyelenggarakan pernikahan tradisional mendorong Wedding Carnaval dan The Ritz-Carlton, Jakarta, Mega Kuningan untuk mengadakan pameran pernikahan tradisional "Kama Asmara". Pameran ini akan berlangsung pada 29 Juni hingga 1 Juli di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan.

Pengunjung dapat menentukan beragam vendor pernikahan tradisional, mulai dari wedding organizer, perancang pernikahan, katering hingga agen penjual perhiasan.

Pameran ini diramaikan lebih dari 50 penyedia jasa pernikahan. Akan ada juga peragaan busana dari tiga perancang kebaya tradisional, yaitu Aluira Kebaya, Fitri Alamsjah dan Rumah Kebaya.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pernikahan tradisional masih banyak peminat

  • Panel surya atap solusi penuhi kebutuhan listrik rumah tangga Pekerja mengecek Panel Surya di atap rumah di Menteng, Jakarta. (ANTARA FOTO/Ujang Zaelani) Jakarta (ANTARA News) - Kementerian ESDM menilai pemasangan teknologi pa ...
  • Perlukah kesempatan kedua agar si dia terkesan? - (Wikimedia Commons) Jakarta (ANTARA News) - Anda mungkin tidak mendapatkan kesempatan kedua agar seseorang terkesan pada pertemuan pertama. Namun, Anda tidak perl ...
  • Bosan sarapan nasi? Coba makan oat Ilustrasi oat (Pixabay) Oat juga mengandung serat beta glukan dan meningkatkan bakteri baik di saluran cerna serta mencegah kanker usus." Jakarta (ANTARA News) ...
  • Gaya Jokowi dan sepatu sneakers Presiden Joko Widodo (tengah) melakukan pertemuan dan jamuan makan malam dengan dengan ketua umum partai politik koalisi (kiri ke kanan) Ketua Umum Partai Keadilan B ...
  • Kiat kelola stres agar tak menjadi depresi Ilustrasi (Pixabay) Jakarta (ANTARA News) - Stres, mengalami suasana hati buruk atau merasa sedih atas kejadian yang kita alami adalah wajar, karena manusia hidup b ...

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.