Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Papua berharap agar Presiden Joko Widodo kembali berkunjung ke tanah Papua.
"Kunjungan Pak Presiden ke Papua, rencananya ke Nabire. Nabire ini khusus satu kabupaten di Nabire, di Dogiyai pada waktu Pilpres, 100 persen kasih suara ke Jokowi. Jadi saat saya kunjungan ke sana, masyarakatnya menangis, bupatinya mengeluh, minta Pak Presiden harus hadir karena di sana dibangun PLTA besar, rumah sakit besar, bandara, pelabuhan," kata Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
"Kunjungan Pak Presiden ke Papua, rencananya ke Nabire. Nabire ini khusus satu kabupaten di Nabire, di Dogiyai pada waktu Pilpres, 100 persen kasih suara ke Jokowi. Jadi saat saya kunjungan ke sana, masyarakatnya menangis, bupatinya mengeluh, minta Pak Presiden harus hadir karena di sana dibangun PLTA besar, rumah sakit besar, bandara, pelabuhan," kata Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Presiden, menurut Lenis, dapat mengunjungi Papua pada November mendatang.
"Pak Presiden dapat meresmikan PLTA dan rumah sakit, mungkin bulan November ya bisa nanti hadir," tambah Lenis.
Selain masalah rencana kunjungan, Lenis juga membicarakan soal tol laut, harga BBM serta kondisi keamanan Papua kepada Presiden Jokowi.
"Pak Presiden mempercayakan saya untuk koordinasi di daerah untuk keamanan tapi garis besar masalah Papua adalah keamanan, itu saya sampaikan kepada kepala suku. Kami selama ini perang suku di Timika, Tolikara yang bisa menyelesaikan cuma saya. Semua orang tahu, bila saya turun pasti aman. Sekarang itu semua minta keadilan," tambah Lenis.
Lenis juga meminta agar pihak keamanan tidak melakukan tembak di tempat kepada masyarakat Papua.
"Masyarakat Papua bukan teroris, teroris beda dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka), itu organisasi masyarakat yang ada. Selama selama tiga tahun kepemimpinan Pak Jokowi, tidak pernah ada penembakan-penembakan di Papua, tapi kenapa akhir-akhir ini dekat isu-isu politik, pilgub ini bisa terjadi? Siapa yang bermain?" ungkap Lenis.
Lenis juga berharap agar penyelesaian masalah keamanan tidak hanya menggunakan pendekatan represif tapi juga mediasi dengan adat.
" Kalau kita lawan senjata dengan senjata, sampai kiamat tak selesai, habis kita, ribut sudah di Papua," tambah Lenis.
(T.D017/M007)
"Pak Presiden dapat meresmikan PLTA dan rumah sakit, mungkin bulan November ya bisa nanti hadir," tambah Lenis.
Selain masalah rencana kunjungan, Lenis juga membicarakan soal tol laut, harga BBM serta kondisi keamanan Papua kepada Presiden Jokowi.
"Pak Presiden mempercayakan saya untuk koordinasi di daerah untuk keamanan tapi garis besar masalah Papua adalah keamanan, itu saya sampaikan kepada kepala suku. Kami selama ini perang suku di Timika, Tolikara yang bisa menyelesaikan cuma saya. Semua orang tahu, bila saya turun pasti aman. Sekarang itu semua minta keadilan," tambah Lenis.
Lenis juga meminta agar pihak keamanan tidak melakukan tembak di tempat kepada masyarakat Papua.
"Masyarakat Papua bukan teroris, teroris beda dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka), itu organisasi masyarakat yang ada. Selama selama tiga tahun kepemimpinan Pak Jokowi, tidak pernah ada penembakan-penembakan di Papua, tapi kenapa akhir-akhir ini dekat isu-isu politik, pilgub ini bisa terjadi? Siapa yang bermain?" ungkap Lenis.
Lenis juga berharap agar penyelesaian masalah keamanan tidak hanya menggunakan pendekatan represif tapi juga mediasi dengan adat.
" Kalau kita lawan senjata dengan senjata, sampai kiamat tak selesai, habis kita, ribut sudah di Papua," tambah Lenis.
(T.D017/M007)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.