Surabaya (ANTARA News) - Organisasi yang mewakili Pemerintah Belanda dalam bidang Pendidikan, Nuffic-Neso Indonesia mengajak pelajar di Surabaya untuk melanjutkan kuliahnya di negara tersebut dengan menggelar pameran pendidikan tinggi di kota itu, Senin.
Direktur Nuffic-Neso Indonesia Peter van Tuijl di sela acara pameran bertajuk "Dutch Placement Day" mengatakan Belanda memiliki keunggulan untuk menjadi pilihan melanjutkan pendidikan di antaranya karena sejumlah perguruan tinggi di negaranya masuk peringkat empat untuk jumlah universitas terbanyak dalam 200 besar rangking dunia.
Direktur Nuffic-Neso Indonesia Peter van Tuijl di sela acara pameran bertajuk "Dutch Placement Day" mengatakan Belanda memiliki keunggulan untuk menjadi pilihan melanjutkan pendidikan di antaranya karena sejumlah perguruan tinggi di negaranya masuk peringkat empat untuk jumlah universitas terbanyak dalam 200 besar rangking dunia.
"Di 2016 lalu tercatat 2.300 pelajar kuliah di Belanda. Itu karena ongkos hidup di Belanda kurang dari 1.000 euro, relatif lebih murah bila dibandingkan dengan di Inggris atau Amerika Serikat," kata dia.
Tidak hanya dari segi biaya hidup yang murah, Negara Belanda relatif nyaman dan juga aman dari berbagai ancaman radikalisme. Sampai sekarang ini belum ada kejadian besar menyangkut hal itu. Sisi lain yang dapat menarik minat masyarakat Indonesia pada umumnya adalah kedekatan hubungan Indonesia dengan Belanda.
"Belanda titik aman Eropa, sampai saat ini belum ada kejadian radikalisme di Belanda. Hubungan Belanda-Indonesia sudah terjalin lama. Di sana komunitas warga Indonesia banyak. Bahkan kalau ingin makan nasi goreng mudah ditemui," ujarnya.
Dia menjelaskan, berbagai jurusan dipilih masyarakat Indonesia yang berkuliah di Belanda, antara lain sains, sejarah, hukum, ekonomi, dan lain-lain. "Tidak ada yang khusus dan hampir merata karena semua jurusan di sana bagus," katanya.
Peter mengungkapkan, sejumlah perguruan tinggi juga menawarkan program beasiswa dari Pemerintah Belanda. Namun dengan catatan, calon mahasiswa itu sudah diterima di salah satu universitas di Belanda.
Dia menegaskan, calon mahasiswa yang menempuh pendidikan di Belanda tidak perlu mempersiapkan diri belajar Bahasa Belanda. Belanda menawarkan 2.100 program studi internasional yang pengajarannya berbahasa Inggris penuh. Masyarakat Belanda pun, kata dia, hampir sebagian besar mampu berbahasa Inggris.
Samantha Anastasia, salah satu pengunjung mengaku yang tertarik melanjutkan pendidikan tinggi di Belanda. Siswa kelas 12 SMA Khadijah Surabaya ini mengatakan dirinya bercita-cita melanjutkan studi ke luar negeri.
"Orang tua mendukung. Kuliah luar negeri itu bagus dan nyaman," kata Samantha.
Samantha melanjutkan, persyaratan masuk ke universitas luar negeri bisa dikatakan mudah dibanding masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Dia pun berminat memilih jurusan Sains salah satu universitas di Belanda.
"Kalau studi luar negeri mungkin mementingkan Bahasa Inggris. Masuk PTN malah susah dan cakupannya kurang luas," tuturnya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.