Arsip: File foto saat Ketua Dewan Syuro DPP PKB Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melakukan jumpa pers mengenai Mukernas/Muspimnas PKB di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat, bulan Mei lalu. Mantan Presiden RI ke-4 tersebut wafat di RSCM, Jakarta, pada Rabu (30/12) pukul 18.55 akibat komplikasi berbagai penyakit yang dideritanya setelah lima hari dirawat. (ANTARA/FANNY OCTAVIANUS)
Purwokerto (ANTARA News) - Komunitas Nahdlatul Ulama Banyumas (KNB) mengajak masyarakat khususnya nahdiyin yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk meneladani, mewarisi, dan meneruskan pemikiran-pemikiran KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Gus Dur adalah ulama besar, guru bangsa, bapak demokrasi yang kita cintai. Maka saya kira hari wafatnya atau haulnya wajib untuk diperingati," kata Presiden KNB Agus Maryono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Terkait dengan hal itu, kata dia, Keluarga Besar KNB bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto menggelar Haul Sewindu Gus Dur di Gedung Pengurus Cabang NU Kabupaten Banyumas.
Ia mengatakan kegiatan yang digelar pada Minggu (31/12) malam atau bertepatan dengan malam pergantian tahun itu diisi dengan tahlil dan doa bersama, pemutaran film dokumenter perjuangan Gus Dur, pentas puisi, serta diskusi pemikiran Gus Dur.
"Tujuannya agar kita bisa meneladani, mewarisi, dan meneruskan pemikiran-pemikiran Gus Dur," kata pria yang akrab dipanggil Gus Mar itu.
Menurut dia, kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh NU Banyumas seperti Rois Syuriah PCNU Banyumas KH Mughni Labib dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas KH M Roqib.
Sementara itu, Rektor UNU Purwokerto Prof Dr Akhmad Sodiq mengatakan kader NU wajib membaca pemikiran Gus Dur agar spiritnya selaras dengan mantan Presiden Ke-4 Republik Indonesia tersebut.
"Beliau tokoh yang luar biasa, kiai, cendekiawan, budayawan, politikus, negarawan, dan masih banyak prestasi yang ada pada diri Gus Dur," katanya.
Oleh karena itu, kegiatan serupa diharapkan terus dikembangkan pada waktu yang akan datang agar Gus Dur terus menginspirasi masyarakat khususnya nahdiyin.
"Gus Dur adalah ulama besar, guru bangsa, bapak demokrasi yang kita cintai. Maka saya kira hari wafatnya atau haulnya wajib untuk diperingati," kata Presiden KNB Agus Maryono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Terkait dengan hal itu, kata dia, Keluarga Besar KNB bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto menggelar Haul Sewindu Gus Dur di Gedung Pengurus Cabang NU Kabupaten Banyumas.
Ia mengatakan kegiatan yang digelar pada Minggu (31/12) malam atau bertepatan dengan malam pergantian tahun itu diisi dengan tahlil dan doa bersama, pemutaran film dokumenter perjuangan Gus Dur, pentas puisi, serta diskusi pemikiran Gus Dur.
"Tujuannya agar kita bisa meneladani, mewarisi, dan meneruskan pemikiran-pemikiran Gus Dur," kata pria yang akrab dipanggil Gus Mar itu.
Menurut dia, kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh NU Banyumas seperti Rois Syuriah PCNU Banyumas KH Mughni Labib dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas KH M Roqib.
Sementara itu, Rektor UNU Purwokerto Prof Dr Akhmad Sodiq mengatakan kader NU wajib membaca pemikiran Gus Dur agar spiritnya selaras dengan mantan Presiden Ke-4 Republik Indonesia tersebut.
"Beliau tokoh yang luar biasa, kiai, cendekiawan, budayawan, politikus, negarawan, dan masih banyak prestasi yang ada pada diri Gus Dur," katanya.
Oleh karena itu, kegiatan serupa diharapkan terus dikembangkan pada waktu yang akan datang agar Gus Dur terus menginspirasi masyarakat khususnya nahdiyin.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.