Bandung (ANTARA News) - Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro mengatakan desain rinci atau detail engineering design (DED) reaktivasi jalur rel kereta api di Jawa Barat akan dilakukan Januari 2019.

"Yang pasti sekarang kami melakukan survei karena jalur-jalur mati ini sudah ditinggalkan sekian lamanya, baru akan dikerjakan Januari atau awal tahun depan, kami sudah melakukan DED," ujarnya di Bandung, Sabtu.

Edi mengatakan DED akan menjadi dasar PT KAI untuk memulai rencana reaktivasi terutama mengenai masalah perhitungan biaya pembebasan lahan dan berapa lama pengerjaannya.

Menurut dia, terdapat empat lokasi yang akan dilakukan reaktivasi di Jabar yakni Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan Cibatu-Cikajang.

Di sepanjang rel empat lokasi itu, mayoritas sudah berdiri pemukiman masyarakat. Hal ini menjadi tantangan PT KAI untuk bisa memindahkan mereka ke tempat lain.

"Nah, makanya itu kan kita survei berapa warga yang terdampak dan kita carikan jalan terbaik untuk semuanya," kata dia.

Ia berharap apabila rel mati tersebut bisa kembali direaktivasi maka akan memindahkan beban lalu lintas yang padat.

Rencana ini pun mendapat sambutan positif dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial, yang siap membantu PT KAI.

"Barangkali ini bisa diharapkan untuk membantu angkutan transportasi yang dibutuhkan yang sekarang padat oleh kendaraan bermotor mobil. Kita akan bantu di situ," kata dia.

Baca juga: Reaktivasi jalur kereta api Jabar dongkrak pariwisata
Baca juga: Dengan tarif Rp26 ribu, rute kereta Garut-Jakarta segera dibuka

 
Pewarta: 
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018