Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dan obat-obatan untuk korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu, RSUP Kandou Manado akan memberangkatkan sembilan tenaga kesehatan via udara ke Gorontalo kemudian dilanjutkan menuju Palu melalui jalan darat.

Selain itu Kementerian Kesehatan juga mengerahkan 30 tenaga kesehatan dari program Nusantara Sehat yang akan berangkat ke Sulawesi Tengah. Tenaga kesehatan tersebut akan difokuskan dahulu dalam krisis penanggulangan bencana di lokasi.

Selain itu tim gabungan dari RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, PSC 119- BSB Intim bersiap berangkat menuju lokasi bencana di Palu.

Begitupun dengan tim RS Dr Tadjuddin Chalid, Makassar yang siap membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Berdasarkan informasi di lapangan, dokter yang dibutuhkan dengan segera adalah dokter spesialis ortopedi, bedah umum, bedah saraf, anestesi, perawat bedah, dan perawat anestesi.

Tim pertama yang akan diberangkatkan adalah RSUP Kandou dan RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, dilanjutkan tim dari RS dr Kariadi dan RS Sarjito. Tim selanjutnya dari RS Hasan Sadikin, dan RS dr Mohammad Hoesin.

Tim dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat subkluster kesehatan reproduksi, gizi, dan kesehatan lingkungan masih menunggu koordinasi untuk memberikan bantuan.

Terkait obat-obatan, Kemenkes sudah berkoordinasi dengan kabupaten terdekat seperti Kabupaten Luwu Timur yang tidak terkena dampak bencana gempa untuk menyediakan obat yang dibutuhkan. Saat ini ketersediaan obat di lokasi bencana masih mencukupi.

Demikian pula dengan Kabupaten Palopo, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur siap menyediakan obat dan langsung diantar ke Palu. Instalasi farmasi pusat juga siaga menyiapkan obat jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan Direktorat Farmasi dan Alat Kesehatan terus berkoordinasi dengan Pusat Krisis untuk tindak lanjut.

Hari ini, tim Rapid Health Assessment, Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes sudah bergerak menuju Sulteng. Namun, akibat dari kerusakan dari gempa dan tsunami, di antaranya jalanan rusak dan listrik padam menyebabkan komunikasi dan transportasi terkendala.

Sementara korban jiwa terhitung di RS Undata Palu sekitar 140 orang. Akses darat dari Poso ke Palu terputus, namun di Poso tidak ada kerusakan berarti, dan tidak ada korban. Pasien masih dirawat di tenda di halaman karena masih khawatir gempa susulan bila berada dalam gedung.

Bagi masyarakat jika ada yang ingin mendapatkan info keluarganya di Palu bisa menghubungi nomor-nomor berikut ini: Kantor SAR Palu (+62451481110), bagian komunikasi Palu (085299267110 Ahmad Irvan), Tim SAR Palu (+6282291999669 Sayudi, +6285145000022 Asrul Ariman).

Baca juga: Citra satelit resolusi tinggi cari titik terparah gempa
Baca juga: Warga Mamuju Sulbar juga trauma pascagempa
Baca juga: Polda Sultra kirim 215 personel ke Palu
Baca juga: Pemerintah lakukan tanggap darurat bencana Palu dan Donggala

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018