"Sampai saat ini kami masih memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata di lokasi terdampak"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghentikan sementara seluruh aktivitas promosi dan pemasaran pariwisata di semua lokasi yang terdampak gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ketua Tim Crisis Center Kemenpar Guntur Sakti di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya untuk sementara menghentikan seluruh aktivitas promosi dan pemasaran di semua lokasi terdampak.
"Sampai saat ini kami masih memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata di lokasi terdampak," katanya.
Pihaknya masih memantau laporan dan informasi dari BMKG dan BNPB baik pusat maupun daerah serta menggunakan seluruh kanal media dan instrumen media monitoring.
“Fokus TCC Kemenpar memang tidak jauh-jauh dari customers utamanya, wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Karena itu, yang dicek pertama ketika terjadi bencana adalah fasilitas publik pendukung pergerakan wisman, yakni akses,” ujar Guntur Sakti yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar.
Di fase tanggap darurat sendiri, lanjut Guntur, Tim TCC kemenpar memfokuskan terhadap layanan informasi kepada semua pihak.
Kemenpar juga menghentikan segala bentuk promosi di destinasi terdampak, serta berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Daerah untuk pelayanan wisatawan dan memantau 3A terdampak.
“Tim Crisis Center juga berkoordinasi dengan jajaran Asisten Deputi di Kemenpar yang membawahi Regional Sulteng, baik destinasi maupun pemasaran,” katanya.
Pasca gempa bumi tektonik 7,4 SR pukul 17.02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.
Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 base station yang tidak bisa digunakan.
Hal itu menyebabkan Bandara Palu tutup sampai dengan 29 September jam 19.20 WIB karena terjadi kerusakan menara ATC dan saluran telekomunikasi masih belum normal.
Operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.
Baca juga: Kemenpar aktifkan "crisis center" respon gempa Sulteng
Baca juga: Pertamina identifikasi dampak Gempa Donggala terhadap fasilitas distribusi energi
Baca juga: Kapal Pelni aman dari dampak Gempa Palu
Ketua Tim Crisis Center Kemenpar Guntur Sakti di Jakarta, Sabtu, mengatakan pihaknya untuk sementara menghentikan seluruh aktivitas promosi dan pemasaran di semua lokasi terdampak.
"Sampai saat ini kami masih memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata di lokasi terdampak," katanya.
Pihaknya masih memantau laporan dan informasi dari BMKG dan BNPB baik pusat maupun daerah serta menggunakan seluruh kanal media dan instrumen media monitoring.
“Fokus TCC Kemenpar memang tidak jauh-jauh dari customers utamanya, wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara. Karena itu, yang dicek pertama ketika terjadi bencana adalah fasilitas publik pendukung pergerakan wisman, yakni akses,” ujar Guntur Sakti yang juga Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar.
Di fase tanggap darurat sendiri, lanjut Guntur, Tim TCC kemenpar memfokuskan terhadap layanan informasi kepada semua pihak.
Kemenpar juga menghentikan segala bentuk promosi di destinasi terdampak, serta berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Daerah untuk pelayanan wisatawan dan memantau 3A terdampak.
“Tim Crisis Center juga berkoordinasi dengan jajaran Asisten Deputi di Kemenpar yang membawahi Regional Sulteng, baik destinasi maupun pemasaran,” katanya.
Pasca gempa bumi tektonik 7,4 SR pukul 17.02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.
Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 base station yang tidak bisa digunakan.
Hal itu menyebabkan Bandara Palu tutup sampai dengan 29 September jam 19.20 WIB karena terjadi kerusakan menara ATC dan saluran telekomunikasi masih belum normal.
Operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.
Baca juga: Kemenpar aktifkan "crisis center" respon gempa Sulteng
Baca juga: Pertamina identifikasi dampak Gempa Donggala terhadap fasilitas distribusi energi
Baca juga: Kapal Pelni aman dari dampak Gempa Palu
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.