Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan berbagai langkah guna memulihkan layanan telekomunikasi pascagempa 7,4 Skala Richter dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Kota Palu pada Jumat (28/9).
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu mengatakan pihaknya melakukan pemantauan di lokasi pascagempa dan mendapati jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik dari PT PLN terputus.
Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan yang dilakukan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 "base station" yang tidak bisa digunakan.
Ia menjelaskan operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan "Mobile Backup Power (MBP)" dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.
Ia mengatakan bahwa Menteri Kominfo Rudiantara juga telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) untuk mengirimkan 30 telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada Jumat (28/9) sejak pukul 14.09 WIB.
SMS blast dikirimkan sebanyak tujuh kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirimkan pada pukul 17.02 WIB.
Sebelumnya, BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 7,4 SR yang memicu tsunami setinggi 1,5 meter di Donggala terjadi karena pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro. Gempa besar itu telah didahului oleh gempa 5,9 SR yang terjadi pada pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Kemensos: korban meninggal gempa Sulteng bisa bertambah
Baca juga: Mendagri ke Palu, Donggala koordinasi langsung pascagempa
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu mengatakan pihaknya melakukan pemantauan di lokasi pascagempa dan mendapati jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik dari PT PLN terputus.
Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan yang dilakukan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 "base station" yang tidak bisa digunakan.
Ia menjelaskan operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan "Mobile Backup Power (MBP)" dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.
Ia mengatakan bahwa Menteri Kominfo Rudiantara juga telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) untuk mengirimkan 30 telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada Jumat (28/9) sejak pukul 14.09 WIB.
SMS blast dikirimkan sebanyak tujuh kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirimkan pada pukul 17.02 WIB.
Sebelumnya, BMKG menyebutkan gempa berkekuatan 7,4 SR yang memicu tsunami setinggi 1,5 meter di Donggala terjadi karena pergeseran patahan atau sesar Palu-Koro. Gempa besar itu telah didahului oleh gempa 5,9 SR yang terjadi pada pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Kemensos: korban meninggal gempa Sulteng bisa bertambah
Baca juga: Mendagri ke Palu, Donggala koordinasi langsung pascagempa
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.