Jadi ini adalah masa 'emergency'. Bantu masyarakat agar korban seminimal mungkin atau mereka yang sakit. Rumah sakit, dan lainnya, nanti kita lihat 'assesmen' dari kerusakannya
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp560 miliar untuk penanganan bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Jakarta, Sabtu malam, mengatakan dana ini merupakan dana siap pakai (on call) yang berada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Permintaan dari BNPB sekitar hampir Rp 560 miliar," katanya.
Ia menjelaskan proses pencairan itu segera dilakukan paling cepat pada Minggu (30/9) agar BNPB bisa segera melakukan upaya penanganan bencana.
Melalui pencairan dana tersebut, pemerintah berkomitmen untuk fokus melaksanakan penyelamatan maupun penanganan terhadap para korban terlebih dahulu.
Untuk itu, tidak menutup kemungkinan dana tersebut dapat bertambah melalui pos belanja mendesak dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) yang bisa dicairkan sesuai dengan kebutuhan.
Sri Mulyani juga memastikan dana tersebut belum digunakan untuk rehabilitasi sarana infrastruktur, karena prioritas utama adalah penanganan terhadap korban terdampak bencana alam. "Jadi ini adalah masa 'emergency'. Bantu masyarakat agar korban seminimal mungkin atau mereka yang sakit. Rumah sakit, dan lainnya, nanti kita lihat 'assesmen' dari kerusakannya," ujarnya.
Sebelumnya, BNPB mencatat terdapat 2,4 juta penduduk yang terkena dampak gempa bumi pada Jumat (28/9), dan tersebar di 13 kecamatan di Donggala serta delapan kecamatan di Palu.
Hingga Sabtu sore (29/9), jumlah pengungsi di Palu diperkirakan berjumlah 16.700 orang dan tersebar di 24 titik.
"Hingga pukul 17.00, data sementara korban meninggal berjumlah 384 orang, orang hilang 29 di Kelurahan Pantoloan Induk, Kota Palu," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sedangkan data sementara untuk korban luka berat hingga pukul 17.00 berjumlah 540 yang dirawat di lima rumah sakit yaitu RS. Woodward Palu sebanyak 28 orang, RS. Budi Agung Palu sebanyak 114 orang, RS. Samaritan Palu 42 orang, RS. Undata Mamboro Palu sebanyak 160 orang, dan RS. Wirabuana sebanyak 184 orang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Jakarta, Sabtu malam, mengatakan dana ini merupakan dana siap pakai (on call) yang berada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Permintaan dari BNPB sekitar hampir Rp 560 miliar," katanya.
Ia menjelaskan proses pencairan itu segera dilakukan paling cepat pada Minggu (30/9) agar BNPB bisa segera melakukan upaya penanganan bencana.
Melalui pencairan dana tersebut, pemerintah berkomitmen untuk fokus melaksanakan penyelamatan maupun penanganan terhadap para korban terlebih dahulu.
Untuk itu, tidak menutup kemungkinan dana tersebut dapat bertambah melalui pos belanja mendesak dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) yang bisa dicairkan sesuai dengan kebutuhan.
Sri Mulyani juga memastikan dana tersebut belum digunakan untuk rehabilitasi sarana infrastruktur, karena prioritas utama adalah penanganan terhadap korban terdampak bencana alam. "Jadi ini adalah masa 'emergency'. Bantu masyarakat agar korban seminimal mungkin atau mereka yang sakit. Rumah sakit, dan lainnya, nanti kita lihat 'assesmen' dari kerusakannya," ujarnya.
Sebelumnya, BNPB mencatat terdapat 2,4 juta penduduk yang terkena dampak gempa bumi pada Jumat (28/9), dan tersebar di 13 kecamatan di Donggala serta delapan kecamatan di Palu.
Hingga Sabtu sore (29/9), jumlah pengungsi di Palu diperkirakan berjumlah 16.700 orang dan tersebar di 24 titik.
"Hingga pukul 17.00, data sementara korban meninggal berjumlah 384 orang, orang hilang 29 di Kelurahan Pantoloan Induk, Kota Palu," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Sedangkan data sementara untuk korban luka berat hingga pukul 17.00 berjumlah 540 yang dirawat di lima rumah sakit yaitu RS. Woodward Palu sebanyak 28 orang, RS. Budi Agung Palu sebanyak 114 orang, RS. Samaritan Palu 42 orang, RS. Undata Mamboro Palu sebanyak 160 orang, dan RS. Wirabuana sebanyak 184 orang.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.