Jakarta (ANTARA News) - Gerakan gabungan Universitas Indonesia (UI) Peduli menyatakan kesiapannya untuk menerima dan menyalurkan bantuan ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), setelah daerah tersebut diterjang gelombang tsunami dan gempa besar berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR), Jumat (28/9).
"UI Peduli membuka penerimaan donasi dalam bentuk uang tunai dan bantuan logistik. Donasi dalam bentuk uang tunai dapat dikirim melalui rekening BNI atas nama UI Peduli 127-300-1277," kata perwakilan gerakan UI Peduli Ricky Septyawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bantuan berupa logistik dapat dikirim langsung ke Posko Penerima Bantuan di Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI, Gedung ILRC (Perpustakaan Lama) UI Lantai Mezzanine, Kampus UI, Depok.
"UI Peduli telah siap menerima bantuan sejak kemarin (29/9)," tambahnya.
Sejauh ini, pihak UI Peduli masih akan membahas jumlah personel yang akan diberangkatkan, sekaligus jenis bantuan yang akan disalurkan.
"(Untuk detil bantuan) masih akan dirapatkan, Senin (1/10)," terang Ricky.
UI Peduli merupakan gerakan gabungan tanggap bencana yang terdiri dari seluruh elemen dari Universitas Indonesia, diantaranya DRPM, DRRC, K3L, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan seluruh fakultas seluruh UI.
Gempa berkuatan 6 SR mengguncang Donggala di kedalaman 10 kilometer sekitar pukul 14.00 WIB, tidak lama guncangan lebih besar berkekuatan 7,4 SR kembali terjadi pada pukul 17.02 WIB.
Sekitar lima menit pascagempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini Tsunami dengan status siaga di areal pantai barat Donggala dan di Kota Palu bagian barat.
Sekitar pukul 17.22 WIB, gelombang tsunami pun menerjang areal pantai di Donggala dan pada pukul 17.37 WIB, BMKG pun mencabut peringatan dini tsunami di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, korban jiwa sudah mencapai ratusan orang. Sedangkan pelabuhan dikabarkan rusak, sehingga bantuan disalurkan melalui akses jalan darat dari utara di Gorontalo atau dari selatan di Sulawesi Selatan, dan melalui udara.
Baca juga: MER-C berhasil tiba di lokasi bencana Palu
Baca juga: Dengan satu Hercules, Tim ACT Sulsel terbang menuju Palu
"UI Peduli membuka penerimaan donasi dalam bentuk uang tunai dan bantuan logistik. Donasi dalam bentuk uang tunai dapat dikirim melalui rekening BNI atas nama UI Peduli 127-300-1277," kata perwakilan gerakan UI Peduli Ricky Septyawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bantuan berupa logistik dapat dikirim langsung ke Posko Penerima Bantuan di Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI, Gedung ILRC (Perpustakaan Lama) UI Lantai Mezzanine, Kampus UI, Depok.
"UI Peduli telah siap menerima bantuan sejak kemarin (29/9)," tambahnya.
Sejauh ini, pihak UI Peduli masih akan membahas jumlah personel yang akan diberangkatkan, sekaligus jenis bantuan yang akan disalurkan.
"(Untuk detil bantuan) masih akan dirapatkan, Senin (1/10)," terang Ricky.
UI Peduli merupakan gerakan gabungan tanggap bencana yang terdiri dari seluruh elemen dari Universitas Indonesia, diantaranya DRPM, DRRC, K3L, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan seluruh fakultas seluruh UI.
Gempa berkuatan 6 SR mengguncang Donggala di kedalaman 10 kilometer sekitar pukul 14.00 WIB, tidak lama guncangan lebih besar berkekuatan 7,4 SR kembali terjadi pada pukul 17.02 WIB.
Sekitar lima menit pascagempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini Tsunami dengan status siaga di areal pantai barat Donggala dan di Kota Palu bagian barat.
Sekitar pukul 17.22 WIB, gelombang tsunami pun menerjang areal pantai di Donggala dan pada pukul 17.37 WIB, BMKG pun mencabut peringatan dini tsunami di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, korban jiwa sudah mencapai ratusan orang. Sedangkan pelabuhan dikabarkan rusak, sehingga bantuan disalurkan melalui akses jalan darat dari utara di Gorontalo atau dari selatan di Sulawesi Selatan, dan melalui udara.
Baca juga: MER-C berhasil tiba di lokasi bencana Palu
Baca juga: Dengan satu Hercules, Tim ACT Sulsel terbang menuju Palu
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.