Wakil Ketua MPR RI Mahyudin meminta masyarakat untuk mewaspadai masuknya intervensi kekuatan global terhadap perumusan kebijakan nasional. (Humas MPR)
"Dahulu kita dijajah secara ideologi, secara kedaulatan. Hari ini mungkin kita tidak sadar kita dijajah secara ekonomi oleh bangsa asing."
Samarinda (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin meminta masyarakat untuk mewaspadai masuknya intervensi kekuatan global terhadap perumusan kebijakan nasional.
"Asing itu punya kepentingan di indonesia melalui perpanjangan tangan kapitalisme," wakil ketua MPR dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
Saat acara Sosialisasi Empat Pilar berlangsung, dia menyebut intervensi kekuatan global sebagai salah satu tantangan eksternal yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
"Dahulu kita dijajah secara ideologi, secara kedaulatan. Hari ini mungkin kita tidak sadar kita dijajah secara ekonomi oleh bangsa asing."
Baca juga: Mahyudin berharap generasi muda bangun integritas
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, politikus Partai Golkar itu menekankan perlunya perubahan sehingga bangsa kita mampu menjadi bangsa yang produktif, bukan yang konsumtif.
"Nah ini yang harus kita rubah. Agar ke depan bangsa kita harus jadi bangsa yang produktif, bukan konsumtif."
"Jadi kita bukan hanya beli tetapi kita juga mampu menjual," pungkasnya.(KR-KAT)
"Asing itu punya kepentingan di indonesia melalui perpanjangan tangan kapitalisme," wakil ketua MPR dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
Saat acara Sosialisasi Empat Pilar berlangsung, dia menyebut intervensi kekuatan global sebagai salah satu tantangan eksternal yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
"Dahulu kita dijajah secara ideologi, secara kedaulatan. Hari ini mungkin kita tidak sadar kita dijajah secara ekonomi oleh bangsa asing."
Baca juga: Mahyudin berharap generasi muda bangun integritas
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, politikus Partai Golkar itu menekankan perlunya perubahan sehingga bangsa kita mampu menjadi bangsa yang produktif, bukan yang konsumtif.
"Nah ini yang harus kita rubah. Agar ke depan bangsa kita harus jadi bangsa yang produktif, bukan konsumtif."
"Jadi kita bukan hanya beli tetapi kita juga mampu menjual," pungkasnya.(KR-KAT)
Pewarta: Katriana
Editor: Jaka Sugiyanta
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Jaka Sugiyanta
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.