Jakarta  (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh maskapai penerbangan, khususnya PT Lion Mentari Airlines, untuk lebih memperketat regulasi dan pemeriksaan teknis armada mereka secara rutin untuk menghindari potensi kecelakaan pesawat.

"Intinya memang perusahaan (Lion Air), juga regulator, harus lebih ketat, lebih aktif untuk memeriksa keadaan. Kan seperti ceritanya, (pesawat JT 610) baru tiba di Jakarta hampir tengah malam, jadi berputar terus ini pesawat," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

Dugaan terkait lemahnya pengawasan dan pemeriksaan berkala terhadap pesawat Lion Air JT 610 muncul setelah ada pengakuan penumpang yang sebelumnya menggunakan pesawat serupa untuk rute Denpasar-Jakarta.

Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait mengakui kendala teknis tersebut dan telah dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar dari pabrik pesawat Boeing 737 Max 8.

Dengan demikian, Wapres meminta maskapai penerbangan Lion Air dan juga Kementerian Perhubungan untuk memperketat lagi pengawasan terhadap kondisi pesawat.

"Pengecekan oleh perusahaan sendiri dan juga regulator perhubungan dalam hal ini, harus lebih baik lagi," tegas Wapres.

Wapres menceritakan pengalamannya memiliki pesawat pribadi yang juga diberlakukan perawatan secara berkala sesuai dengan ketentuan penerbangan lembaga internasional.

"Pengalaman saya punya pesawat itu, terbang sudah berapa jam itu harus dicek; atau berapa lama (misalnya) enam bulan atau satu tahun harus dicek. Kalau tidak, ya tidak bisa terbang. Jadi sebenarnya regulasi itu cukup ketat," ujarnya.

Baca juga: 847 orang cari Lion Air JT 610
Baca juga: Pusat krisis imbau keluarga bawa KK dan foto korban JT 610
Pewarta: 
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2018