Jakarta (ANTARA News) - Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzar mengatakan tim pencarian dan pertolongan gabungan mendeteksi objek di dasar laut yang diperkirakan merupakan bagian besar dari pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).

"Dalam radius pencarian hari ini, ada saksi dan sonar yang mendeteksi objek yang diperkirakan target yang dicari," kata Didi dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.
Didi mengatakan tim penyelam yang beranggotakan 100 orang akan memeriksa informasi dari saksi dan sonar dengan menyelami lima titik di sekitar perairan Tanjung Pakis, Karawang. Pencarian akan dilakukan pada kedalaman 30 meter hingga 35 meter.
"Akan dipastikan dulu objek yang terdeteksi. Kami tim pencarian tidak boleh berandai-andai," jelasnya.
Didi mengatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Basarnas M Syaugie menuju lokasi pencarian menggunakan KRI Ngurah Rai untuk memastikan informasi dari saksi mata tersebut.
Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa terbang 189 orang dari Bandara Soekarno-Hatta (Banten) menuju Pangkalpinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB di koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05,46 Lintang Selatan atau 34 mil laut dari Jakarta, 25 mil laut dari Tanjung Priok dan 11 mil laut dari Tanjung Karawang. Basarnas kemudian menyatakan pesawat itu jatuh di perairan Karawang.

Baca juga:
Panglima TNI tinjau langsung proses evakuasi Lion AIr
Basarnas perluas pencarian Lion Air ke radius 15 mil laut

 
Pewarta: 
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018