itu adalah pernyataan perang
Jakarta (ANTARA News) - John McCain, senator dari Partai Republik yang juga partai asal Presiden terpilih Donald Trump, menyatakan Rusia harus dihukum atas serangan siber yang dilakukannya kepada Amerika Serikat.
Dia bahkan menyatakan sanksi kepada Rusia bisa diperluas, termasuk kepada lembaga-lembaga keuangan Rusia.
McCain, Ketua Komisi Angkatan Bersenjata Senat, akan menggelar dengar pendapat Kamis pekan depan mengenai ancaman siber dari luar negeri.
"Ketika Anda menyerang sebuah negara, maka itu adalah pernyataan perang," kata McCain dalam wawancara dengan saluran televisi Ukraina "1+1" selagi berkunjung ke Kiev.
"Dan oleh karena itu kami harus memastikan bahwa ada harga yang harus dibayar, sehingga kami mungkin bisa membujuk Rusia untuk berhenti melancarakan serangan semacam itu terhadap hal paling fundamental dalam demokrasi kami," sambung McCain seperti dikutip Reuters.
Pandangan McCain ini berbeda 180 derajat dengan pandangan Presiden terpilih Donald Trump yang malah memuji Presiden Rusia Vladimir Putin yang menahan diri untuk tidak membalas tindakan AS di bawah Presiden Barack Obama dalam mengusir 35 diplomat Rusia gara-gara insiden peretasan itu.
Dia bahkan menyatakan sanksi kepada Rusia bisa diperluas, termasuk kepada lembaga-lembaga keuangan Rusia.
McCain, Ketua Komisi Angkatan Bersenjata Senat, akan menggelar dengar pendapat Kamis pekan depan mengenai ancaman siber dari luar negeri.
"Ketika Anda menyerang sebuah negara, maka itu adalah pernyataan perang," kata McCain dalam wawancara dengan saluran televisi Ukraina "1+1" selagi berkunjung ke Kiev.
"Dan oleh karena itu kami harus memastikan bahwa ada harga yang harus dibayar, sehingga kami mungkin bisa membujuk Rusia untuk berhenti melancarakan serangan semacam itu terhadap hal paling fundamental dalam demokrasi kami," sambung McCain seperti dikutip Reuters.
Pandangan McCain ini berbeda 180 derajat dengan pandangan Presiden terpilih Donald Trump yang malah memuji Presiden Rusia Vladimir Putin yang menahan diri untuk tidak membalas tindakan AS di bawah Presiden Barack Obama dalam mengusir 35 diplomat Rusia gara-gara insiden peretasan itu.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.