Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana melakukan pengadaan sebanyak 40.000 unit komputer baru pada 2017 yang bertujuan untuk penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
"Tahun depan, pengadaan komputer baru diperbanyak. Ada sekitar 40.000 unit komputer baru," ujar Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut menjelaskan pada 2017 pihaknya menargetkan 60 persen pelaksanaan UN berbasis komputer. Saat ini sudah ada sekitar 12.058 sekolah dan madrasah yang siap melaksanakan UNBK.
"Di Bima juga ada sekitar 142 komputer yang rusak karena banjir, itu akan kami tangani," tambah dia.
Setelah sempat mengalami kontroversi, pelaksanaan UN 2017 berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada 2017, Kemdikbud mengurangi jumlah mata pelajaran yang akan diujikan dan siswa dipersilahkan memilih mata pelajaran yang disukainya. Selain itu juga diselenggarakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Mata pelajaran yang akan diujikan pada UN untuk jenjang SMP, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Sementara mata pelajaran yang diuji dalam USBN, yakni Pendidikan Agama, PPKN dan IPS.
Sementara, untuk SMA mata pelajaran UN, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Untuk USBN, yaitu Pendidikan Agama, PPKn, Sejarah, dan tiga mata pelajaran sesuai program studi siswa.
Untuk jenjang SMK, mata pelajaran UN adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Sementara untuk USBN, Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer.
"Kita fokus pada pendalaman materi ujian. Jadi pada UN tahun depan, materi yang diujikan lebih dalam, lebih lengkap sehingga hasilnya secara agregat lebih luas dan dalam," cetus Mendikbud.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
"Tahun depan, pengadaan komputer baru diperbanyak. Ada sekitar 40.000 unit komputer baru," ujar Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut menjelaskan pada 2017 pihaknya menargetkan 60 persen pelaksanaan UN berbasis komputer. Saat ini sudah ada sekitar 12.058 sekolah dan madrasah yang siap melaksanakan UNBK.
"Di Bima juga ada sekitar 142 komputer yang rusak karena banjir, itu akan kami tangani," tambah dia.
Setelah sempat mengalami kontroversi, pelaksanaan UN 2017 berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada 2017, Kemdikbud mengurangi jumlah mata pelajaran yang akan diujikan dan siswa dipersilahkan memilih mata pelajaran yang disukainya. Selain itu juga diselenggarakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Mata pelajaran yang akan diujikan pada UN untuk jenjang SMP, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Sementara mata pelajaran yang diuji dalam USBN, yakni Pendidikan Agama, PPKN dan IPS.
Sementara, untuk SMA mata pelajaran UN, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan. Untuk USBN, yaitu Pendidikan Agama, PPKn, Sejarah, dan tiga mata pelajaran sesuai program studi siswa.
Untuk jenjang SMK, mata pelajaran UN adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Sementara untuk USBN, Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer.
"Kita fokus pada pendalaman materi ujian. Jadi pada UN tahun depan, materi yang diujikan lebih dalam, lebih lengkap sehingga hasilnya secara agregat lebih luas dan dalam," cetus Mendikbud.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.