Bandung (ANTARA News) - Institut Teknologi Bandung di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, rencananya akan dikembangkan hingga 20 program studi (prodi) dalam jangka waktu 20 tahun ke depan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat dan meningkatkan rasio insinyur di Indonesia yang masih rendah.
"Kampus ITB di Cirebon tahap pertama kita sudah buka dan ada mahasiswanya, sudah ada tiga program studi yakni Prodi Perencanaan Wilayah Kota, Teknik Industri dan Kriya Tekstil dan ke depan kita akan kembangkan menjadi 20 prodi," kata Rektor ITB Kadarsah Suryadi, di Bandung, Jumat.
Ditemui usai Penandatangan Nota Kesepahaman Kerjasama Program Studi Di Luar Kampus ITB dengan Pemprov Jawa Barat, di Gedung Sate Bandung, ia mengatakan untuk sementara waktu mahasiswa tingkat pertama Kampus ITB Cirebon melaksanakan perkuliahan di Kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Ia menuturkan alasan pihaknya memiliki untuk membuka tiga program studi tersebut di Kampus ITB Kabupaten Cirebon ialah untuk mengembangkan dan meningkatkan pembangunan di wilayah Jawa Barat bagian utara.
"Kenapa (kita membuka prodi) Perencanaan Wilayah Kota, karena Cirebon sebentar lagi bakal ada bandara di wilayah terdekatnya, kemudian ada pelabuhan yang mau dibangun dan akses kereta api. Ini semua moda darat, laut dan udara perlu perencanaan wilayah kota yang bagus. Jadi kita harus perkuat SDM perencanaannya," kata dia.
Sementara itu, alasan pihaknya membuka Prodi Kriya Tekstil ialah untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan potensi batik khas Cirebon yang selama ini dikenal oleh masyarakat.
"Cirebon ada batik, itu harus kita perkuat dengan berbagai macam industri kreatif. Lalu yang ketiga kenapa kita buka Prodi Teknik Industri itu karena nanti ada pelabuhan laut, bandara dan kereta. Itu masalahnya kompleks harus ada yang menanganginya," kata dia.
Menurut dia, pengembangan program studi di Kampus ITB Cirebon akan sangat memperhatikan faktor kualitas. "Jadi untuk tiga prodi yang sudah ada sekarang kita jalankan dulu selama empat tahun ini. Ini satu siklus harus jadi dulu, kalau sudah jadi maka gampang nambah prodinya," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini, Gedung Asrama Haji di Kabupaten Cirebon sedang direnovasi untuk menampung aktivitas perkuliahan 95 mahasiswa baru dari tiga program studi tersebut.
"Sementara waktu, perkuliahan di Kampus Jatinangor, karena Gedung Asrama Haji Cirebon sedang direnovasi. Kalau sudah selesai kita pindah ke sana. Tapi jangka panjang kita akan bangun Kampus ITB Cirebon baru di atas lahan seluas 30 hektare," kaata dia.
"Kampus ITB di Cirebon tahap pertama kita sudah buka dan ada mahasiswanya, sudah ada tiga program studi yakni Prodi Perencanaan Wilayah Kota, Teknik Industri dan Kriya Tekstil dan ke depan kita akan kembangkan menjadi 20 prodi," kata Rektor ITB Kadarsah Suryadi, di Bandung, Jumat.
Ditemui usai Penandatangan Nota Kesepahaman Kerjasama Program Studi Di Luar Kampus ITB dengan Pemprov Jawa Barat, di Gedung Sate Bandung, ia mengatakan untuk sementara waktu mahasiswa tingkat pertama Kampus ITB Cirebon melaksanakan perkuliahan di Kampus ITB Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Ia menuturkan alasan pihaknya memiliki untuk membuka tiga program studi tersebut di Kampus ITB Kabupaten Cirebon ialah untuk mengembangkan dan meningkatkan pembangunan di wilayah Jawa Barat bagian utara.
"Kenapa (kita membuka prodi) Perencanaan Wilayah Kota, karena Cirebon sebentar lagi bakal ada bandara di wilayah terdekatnya, kemudian ada pelabuhan yang mau dibangun dan akses kereta api. Ini semua moda darat, laut dan udara perlu perencanaan wilayah kota yang bagus. Jadi kita harus perkuat SDM perencanaannya," kata dia.
Sementara itu, alasan pihaknya membuka Prodi Kriya Tekstil ialah untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan potensi batik khas Cirebon yang selama ini dikenal oleh masyarakat.
"Cirebon ada batik, itu harus kita perkuat dengan berbagai macam industri kreatif. Lalu yang ketiga kenapa kita buka Prodi Teknik Industri itu karena nanti ada pelabuhan laut, bandara dan kereta. Itu masalahnya kompleks harus ada yang menanganginya," kata dia.
Menurut dia, pengembangan program studi di Kampus ITB Cirebon akan sangat memperhatikan faktor kualitas. "Jadi untuk tiga prodi yang sudah ada sekarang kita jalankan dulu selama empat tahun ini. Ini satu siklus harus jadi dulu, kalau sudah jadi maka gampang nambah prodinya," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini, Gedung Asrama Haji di Kabupaten Cirebon sedang direnovasi untuk menampung aktivitas perkuliahan 95 mahasiswa baru dari tiga program studi tersebut.
"Sementara waktu, perkuliahan di Kampus Jatinangor, karena Gedung Asrama Haji Cirebon sedang direnovasi. Kalau sudah selesai kita pindah ke sana. Tapi jangka panjang kita akan bangun Kampus ITB Cirebon baru di atas lahan seluas 30 hektare," kaata dia.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.