Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial telah meluncurkan sebanyak 156 elektronik warung gotong royong (E-Warong) Kube-PKH selama 2016 untuk memberikan layanan penyaluran bantuan sosial secara nontunai.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berada di Bekasi, Jabar, Jumat untuk meluncurkan E-Warong terakhir pada 2016.
Kota Bekasi merupakan kota ke-42 dan sekaligus E-Warong ke-156 yang telah diluncurkan di seluruh Indonesia. Pada 2016 di Kota Bekasi tercatat ada 18.471 Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan 63.230 Keluarga Penerima Manfaat program subsidi pangan Beras Sejahtera (Rastra).
E-warong KUBE PKH dalam pelayanannya menerapkan transaksi pembayaran nontunai yang arah ke depannya menjadi Lembaga Keuangan Digital (LKD).
Khofifah menjelaskan nantinya para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program PKH dan Rastra secara bertahap akan mendapatkan pelayanan penyaluran bantuan sosial secara nontunai salah satunya di E-warong KUBE PKH.
"E-warong Kube-PKH akan menjadi agen pembayaran keuangan sekaligus perpanjangan tangan dari perbankan serta penyedia bahan pangan yang bekerja sama dengan bulog bagi penerima manfaat program bantuan pangan, sehingga penerima manfaat tidak lagi menjadi penonton dalam bantuan sosial, tetapi berperan aktif dalam pengelolaan bantuan sosial itu sendiri," ujar Khofifah.
Khofifah memastikan bahwa harga barang di E-Warong akan lebih murah dari warung di sekitarnya karena barang didisribusikan langsung oleh Bulog.
"Misal satu kilogram beras di pasaran Kota Bekasi harganya Rp10 ribu, maka di E-warong harganya lebih murah yaitu Rp8 ribu-Rp9 ribu, gula satu kilogram di pasaran harganya Rp14 ribu, di e-warong hanya Rp12 ribu per kilogram," ujar Khofifah.
KPM program subsidi pangan dapat membeli beras, tepung, gula dan minyak goreng di E-Warong hanya dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang sudah diisi uang Rp110 ribu setiap bulan.
Penyaluran bansos dengan sistem digital tersebut memastikan bantuan tepat sasaran dan lebih mudah serta efisien.
Wakil Wali Kota Bekasi Akhmad Syaikhu menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Sosial yang telah memberikan kepercayaannya menjadikan Kota Bekasi sebagai wilayah yang menerima program E-warong.
"Merupakan kehormatan bagi kami telah diberi kepercayaan untuk menyukseskan program E-Warong dari Kementerian Sosial," ujar Akhmad Syaikhu.
Kota Bekasi telah mengusulkan 19 E-Warong Kube-PKH ke Kementerian Sosial. Namun, Kementerian Sosial baru merealisasikan satu E-Warong yang bertempat di kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
"Saya berkeyakinan bahwa dengan adanya peluncuran E-Warong KUBE PKH ini akan lebih cepat untuk mewujudkan Masyarakat yang sejahtera dan semoga di 2017 E-warong Kota Bekasi dapat bertambah," ungkap Akhmad Syaikhu.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berada di Bekasi, Jabar, Jumat untuk meluncurkan E-Warong terakhir pada 2016.
Kota Bekasi merupakan kota ke-42 dan sekaligus E-Warong ke-156 yang telah diluncurkan di seluruh Indonesia. Pada 2016 di Kota Bekasi tercatat ada 18.471 Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan 63.230 Keluarga Penerima Manfaat program subsidi pangan Beras Sejahtera (Rastra).
E-warong KUBE PKH dalam pelayanannya menerapkan transaksi pembayaran nontunai yang arah ke depannya menjadi Lembaga Keuangan Digital (LKD).
Khofifah menjelaskan nantinya para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program PKH dan Rastra secara bertahap akan mendapatkan pelayanan penyaluran bantuan sosial secara nontunai salah satunya di E-warong KUBE PKH.
"E-warong Kube-PKH akan menjadi agen pembayaran keuangan sekaligus perpanjangan tangan dari perbankan serta penyedia bahan pangan yang bekerja sama dengan bulog bagi penerima manfaat program bantuan pangan, sehingga penerima manfaat tidak lagi menjadi penonton dalam bantuan sosial, tetapi berperan aktif dalam pengelolaan bantuan sosial itu sendiri," ujar Khofifah.
Khofifah memastikan bahwa harga barang di E-Warong akan lebih murah dari warung di sekitarnya karena barang didisribusikan langsung oleh Bulog.
"Misal satu kilogram beras di pasaran Kota Bekasi harganya Rp10 ribu, maka di E-warong harganya lebih murah yaitu Rp8 ribu-Rp9 ribu, gula satu kilogram di pasaran harganya Rp14 ribu, di e-warong hanya Rp12 ribu per kilogram," ujar Khofifah.
KPM program subsidi pangan dapat membeli beras, tepung, gula dan minyak goreng di E-Warong hanya dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang sudah diisi uang Rp110 ribu setiap bulan.
Penyaluran bansos dengan sistem digital tersebut memastikan bantuan tepat sasaran dan lebih mudah serta efisien.
Wakil Wali Kota Bekasi Akhmad Syaikhu menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Sosial yang telah memberikan kepercayaannya menjadikan Kota Bekasi sebagai wilayah yang menerima program E-warong.
"Merupakan kehormatan bagi kami telah diberi kepercayaan untuk menyukseskan program E-Warong dari Kementerian Sosial," ujar Akhmad Syaikhu.
Kota Bekasi telah mengusulkan 19 E-Warong Kube-PKH ke Kementerian Sosial. Namun, Kementerian Sosial baru merealisasikan satu E-Warong yang bertempat di kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
"Saya berkeyakinan bahwa dengan adanya peluncuran E-Warong KUBE PKH ini akan lebih cepat untuk mewujudkan Masyarakat yang sejahtera dan semoga di 2017 E-warong Kota Bekasi dapat bertambah," ungkap Akhmad Syaikhu.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.