Monday, October 8, 2018

240 rumah singgah korban gempa sudah terbangun di Mataram

240 rumah singgah korban gempa sudah terbangun di Mataram
Arsip Foto. Petugas PLN memasang jaringan listrik di bangunan rumah transisi korban gempa bumi di Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (14/9/2018). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama 12 perusahaan BUMN membangun sebanyak 1.500 Rumah Transisi untuk sekitar 12.000 jiwa dari 3.000 kepala keluarga di empat kecamatan di Lombok. Rumah transisi tersebut berukuran 3x4 meter berbahan rangka baja ringan, dinding GRC (Glass-fiber Reinforced Cemen) dengan atap spandek. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.
Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Sebanyak 240 rumah singgah sementara bagi korban gempa sudah dibangun di Kota Mataram dengan dana sumbangan para donatur menurut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat.

"Sampai hari ini, rumah singgah yang sudah terbangun sebanyak 240 unit, tersebar pada empat lingkungan yang terdampak masif gempa bumi," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan PermukimanKota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Senin.

Ia merinci 100 unit rumah singgah sudah dibangun di Lingkungan Pengempel Indah, 95 unit di Lingkungan Jangkuk, 30 unit di Lingkungan Gontoran dan 15 unit di Lingkungan Tegal.

Pembangunan rumah-rumah singgah tersebut, menurut dia, dilakukan sepenuhnya menggunakan dana dari para donatur, tanpa dukungan dana dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Anggota komunitas dan para sukarelawan yang bekerja di Mataram, ia menjelaskan, bekerja sama membantun rumah-rumah singgah sementara itu.

"Awalnya hanya satu tim, kini ada tiga tim sehingga satu tim bisa fokus dan cepat membangun RUSI pada lingkungan yang terdampak masif," katanya menggunakan akronim Rumah Singgah.

Semula Mataram menargetkan pembangunan 800 rumah singgah namun jumlah itu kemungkinan akan berkurang menjadi sekitar 500 unit saja karena sebagian korban sudah membangun rumah singgah sendiri menggunakan bahan-bahan yang disediakan oleh pemerintah kota.

"Tetapi jika ada korban yang butuh dibangunkan rumah singgah di luar target tersebut, akan kita penuhi," katanya.

Rumah-rumah singgah tersebut diharapkan bisa menjadi tempat berlindung korban gempa dalam empat sampai lima bulan ke depan.

"Pembangunan kita percepat agar semua korban gempa bumi bisa menempati sebelum musim hujan datang sambil menunggu bantuan pembangunan rumah instan sederhana sehat (Risha) dari pemerintah," katanya.

Kemal menjelaskan bahwa pembangunan Risha dimulai Rabu (3/10) di Lingkungan Pengempel Indah dan saat ini sudah tiga unit yang selesai.

"Pembangunan tiga unit Risha itu masih dalam bentuk struktur antigempa, belum termasuk dinding, atap dan lantainya," katanya.

Baca juga:
Ratusan titik pengungsian di Mataram ditargetkan bersih pekan depan
BNPB: 22.073 rumah NTB siap dibangun kembali

 
Pewarta: 
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : 240 rumah singgah korban gempa sudah terbangun di Mataram

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.