Para pemain film Dancing In The Rain saat ditemui usai peluncuran trailer di Cibinong City Mall, Bogor, Sabtu (1/9/2018). (ANTARA News/Yogi Rachman)
Masih banyak yang belum tahu autis itu apa, selama ini kerap dianggap idiot padahal banyak diantara mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata
Padang (ANTARA News)- Forum Komunikasi Orang Tua Anak Spesial Indonesia (Forkasi) daerah Sumatera Barat mengapresiasi diluncurkannya film Dancing in The Rain yang bertemakan anak autisme.
"Dengan hadirnya film yang bertema anak autis ini setidaknya bisa mengedukasi masyarakat bagaimana sebenarnya anak autis itu," kata Ketua Forkasi Sumbar Krisno Marsel di Padang, Minggu.
Ia menyampaikan itu usai acara nonton bersama Film Dancing in The Rain bersama orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Menurutnya kehadiran film ini setidaknya bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap anak autis.
"Masih banyak yang belum tahu autis itu apa, selama ini kerap dianggap idiot padahal banyak diantara mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata," kata dia.
Ia berharap hadir karya-karya lainnya seperti bagaimana perjuangan orang tua mendidik anak autis agar bisa mandiri.
Dancing in the Rain merupakan film drama Indonesia yang disutradarai oleh Rudi Aryanto.
Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Bunga Zainal, Deva Mahenra, Christine Hakim, dan sederet nama lainnya.
Diperkuat oleh sound track berjudul Bintang di Hati yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw film ini menceritakan kisah Banyu seorang penyandang autis yang hidup bersama Eyangnya.
Karena menyandang autis Banyu kesulitan berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki dua teman yang bisa memahaminya yaitu Radin dan Kinara.
Sebagai penyandang autis dalam film digambarkan bagaimana Banyu kerap dirisak oleh teman-teman lain karena memiliki perilaku yang berbeda.
Namun ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan berhasil memenangkan kompetisi sains.
Dancing in the Rain juga mampu membuat penonton merasakan bagaimana beratnya dan belum siapnya sebagian masyarakat menerima penyandang autis.
Baca juga: Ratusan anak autis ikut ASEAN Autism Games
Baca juga: Metode Sensasi, cara bangun komunikasi dengan anak berkebutuhan khusus
Baca juga: Monas bercahaya biru untuk peringatan Hari Peduli Autisme
Baca juga: Manfaat yoga untuk anak autisme (Video)
"Dengan hadirnya film yang bertema anak autis ini setidaknya bisa mengedukasi masyarakat bagaimana sebenarnya anak autis itu," kata Ketua Forkasi Sumbar Krisno Marsel di Padang, Minggu.
Ia menyampaikan itu usai acara nonton bersama Film Dancing in The Rain bersama orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Menurutnya kehadiran film ini setidaknya bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap anak autis.
"Masih banyak yang belum tahu autis itu apa, selama ini kerap dianggap idiot padahal banyak diantara mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata," kata dia.
Ia berharap hadir karya-karya lainnya seperti bagaimana perjuangan orang tua mendidik anak autis agar bisa mandiri.
Dancing in the Rain merupakan film drama Indonesia yang disutradarai oleh Rudi Aryanto.
Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Bunga Zainal, Deva Mahenra, Christine Hakim, dan sederet nama lainnya.
Diperkuat oleh sound track berjudul Bintang di Hati yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw film ini menceritakan kisah Banyu seorang penyandang autis yang hidup bersama Eyangnya.
Karena menyandang autis Banyu kesulitan berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki dua teman yang bisa memahaminya yaitu Radin dan Kinara.
Sebagai penyandang autis dalam film digambarkan bagaimana Banyu kerap dirisak oleh teman-teman lain karena memiliki perilaku yang berbeda.
Namun ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan berhasil memenangkan kompetisi sains.
Dancing in the Rain juga mampu membuat penonton merasakan bagaimana beratnya dan belum siapnya sebagian masyarakat menerima penyandang autis.
Baca juga: Ratusan anak autis ikut ASEAN Autism Games
Baca juga: Metode Sensasi, cara bangun komunikasi dengan anak berkebutuhan khusus
Baca juga: Monas bercahaya biru untuk peringatan Hari Peduli Autisme
Baca juga: Manfaat yoga untuk anak autisme (Video)
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.