Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) di kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018). Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan akan ikut mempercepat proses pembebasan lahan di seksi I dan II tol Bocimi. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Moch. Iriawan mengatakan pihaknya akan turut mempercepat sejumlah proyek infrastruktur strategis nasional salah satunya percepatan tol Bocimi seksi I Ciawi-Cigombong yang Agustus nanti ditargetkan rampung. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Kementerian PUPR saat ini gencar melakukan penanganan infrastruktur terpadu empat sektor untuk 12 KSPN prioritas dalam rangka mewujudkan destinasi wisata "Bali Baru".
Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan penanganan terpadu infrastruktur di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas sebagai upaya mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
"Hal tersebut dilakukan untuk menunjang tercapainya target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Kementerian PUPR saat ini gencar melakukan penanganan infrastruktur terpadu empat sektor untuk 12 KSPN prioritas dalam rangka mewujudkan destinasi wisata "Bali Baru".
Hal tersebut, lanjutnya, antara lain dimulai dari sektor pengembangan konektivitas, sektor pengembangan infrastruktur permukiman, sektor pengelolaan sumber daya air serta penyediaan perumahan.
Ia menerangkan, ke 12 KSPN tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai, serta Toraja dan Mandeh.
Hadi mencontohkan, untuk KSPN Danau Toba ada sejumlah penanganan seperti sektor konektivitas ada program pembangunan "overpass" dan pembangunan jalan bebas hambatan "Toll Road Development of Medan Kualanamu Project".
"Kemudian untuk sektor infrastruktur permukiman atau keciptakaryaan, yakni pembangunan Sanitasi Masyarakat di Kabupaten Toba Samosir, pembangunan tempat pembuangan akhir sampah di Kabupaten Humbang Hasundutan, penataan kawasan wisata Tomok Tuktuk Siadang, Kabupaten Samosir dan lainnya, jelas Hadi.
Selain itu, ujar dia, untuk sektor perumahan di Danau Toba juga terdapat bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 6.000 unit.
Ia berharap, dukungan infrastruktur PUPR dalam mengembangan KSPN tersebut mendapat dukungan juga dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta masyarakat luas. Menurutnya, pengembangan KSPN kalau hanya mengandalkan pemerintah pusat akan berlangsung lebih lama.
"Kalau terjadi sinergitas dukungan, pengembangan akan berhasil lebih cepat," pungkasnya.
Baca juga: BPS catat kunjungan wisman Agustus turun tipis, Januari-Agustus sudah 10,58 juta
Baca juga: Kemenpar paparkan strategi genjot kunjungan 17 juta wisman pada 2018
"Hal tersebut dilakukan untuk menunjang tercapainya target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019," kata Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Hadi Sucahyono dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Kementerian PUPR saat ini gencar melakukan penanganan infrastruktur terpadu empat sektor untuk 12 KSPN prioritas dalam rangka mewujudkan destinasi wisata "Bali Baru".
Hal tersebut, lanjutnya, antara lain dimulai dari sektor pengembangan konektivitas, sektor pengembangan infrastruktur permukiman, sektor pengelolaan sumber daya air serta penyediaan perumahan.
Ia menerangkan, ke 12 KSPN tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo, dan Morotai, serta Toraja dan Mandeh.
Hadi mencontohkan, untuk KSPN Danau Toba ada sejumlah penanganan seperti sektor konektivitas ada program pembangunan "overpass" dan pembangunan jalan bebas hambatan "Toll Road Development of Medan Kualanamu Project".
"Kemudian untuk sektor infrastruktur permukiman atau keciptakaryaan, yakni pembangunan Sanitasi Masyarakat di Kabupaten Toba Samosir, pembangunan tempat pembuangan akhir sampah di Kabupaten Humbang Hasundutan, penataan kawasan wisata Tomok Tuktuk Siadang, Kabupaten Samosir dan lainnya, jelas Hadi.
Selain itu, ujar dia, untuk sektor perumahan di Danau Toba juga terdapat bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 6.000 unit.
Ia berharap, dukungan infrastruktur PUPR dalam mengembangan KSPN tersebut mendapat dukungan juga dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta masyarakat luas. Menurutnya, pengembangan KSPN kalau hanya mengandalkan pemerintah pusat akan berlangsung lebih lama.
"Kalau terjadi sinergitas dukungan, pengembangan akan berhasil lebih cepat," pungkasnya.
Baca juga: BPS catat kunjungan wisman Agustus turun tipis, Januari-Agustus sudah 10,58 juta
Baca juga: Kemenpar paparkan strategi genjot kunjungan 17 juta wisman pada 2018
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.