Monday, October 29, 2018

Menlu: OOC komitmen Indonesia atasi tantangan kelautan

Menlu: OOC komitmen Indonesia atasi tantangan kelautan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kiri), Menlu Retno Marsudi (kedua kanan), Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen (kiri) dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (kanan) menghadiri Pre-Event Our Ocean Conference (OOC) 2018: Beach Clean Up di Pantai Kuta, Bali, Minggu (28/10/2018). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj)
Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa menjadi tuan rumah dari perhelatan Our Ocean Conference (OOC) 2018 menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan kelautan.

"Menjadi tuan rumah OOC 2018 adalah suatu contoh yang baik dari komitmen Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi laut kita," kata Menlu Retno Marsudi dalam pidato sambutannya pada pembukaan OOC 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin.

Menlu RI menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk melestarikan laut dan terus menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Komitmen tersebut juga disalurkan dalam kebijakan politik luar negeri dan diplomasi Indonesia di kancah internasional.

"Dalam beberapa tahun terakhir, diplomasi maritim Indonesia menjadi makin jelas dan telah menjadi1f bagian dari kebijakan politik luar negeri yang melengkapi dan meningkatkan diplomasi aktif kami pada isu-isu perdamaian dan kemanusiaan di tingkat regional dan global," ujar Ret
no.

Menurut Menlu Retno, OOC 2018 yang dituanrumahi oleh Indonesia merupakan konferensi yang strategis, salah satunya karena OOC adalah pertemuan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (multistakeholders) sehingga memungkinkan para pemain kunci (key players) untuk berkontribusi dalam isu kelautan.

Selain itu, lanjut Retno, OOC 2018 berorientasi pada aksi untuk melengkapi hal-hal yang telah dilakukan dalam berbagai forum lain tentang isu-isu terkait laut.

"Untuk Indonesia, kami akan berkontribusi untuk memajukan hasil-hasil dari OOC untuk upaya melestarikan lautan dan memastikan keberlanjutannya," ucapnya.

Pemerintah Indonesia berharap OOC ke depannya akan makin inovatif, termasuk dalam mengembangkan mekanisme baru yang dapat menilai kemajuan dari upaya-upaya penanganan isu-isu laut oleh negara-negara yang telah menyampaikan komitmennya dalam pelestarian laut.

"Indonesia juga telah mengambil inisiatif untuk memajukan kerja sama dalam melestarikan lautan dengan negara-negara di Afrika dengan menjadi tuan rumah dialog maritim Indonesia pertama pada hari ini," ujar Menlu Retno.
Sebelumnya, Our Ocean Conference dilaksanakan untuk pertama kali di Washington D.C., Amerika Serikat pada tahun 2014. Selanjutnya, OOC dilaksanakan di Chile pada tahun 2015, di Washington DC pada tahun 2016, dan di Malta pada tahun 2017.

Perhelatan Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, 29 s.d. 30 Oktober 2018 merupakan ajang penting bagi pemerintah Indonesia.

Indonesia dipercaya untuk menjadi negara pertama di Asia yang melaksanakan Our Ocean Conference kelima ini. Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia dipandang mampu dalam memperjuangkan isu kedaulatan dan hak laut, baik melalui diplomasi maritim maupun kebijakan dalam negeri.

Dengan menjadi tuan rumah OOC 2018, Indonesia akan menunjukkan kepemimpinan di bidang kelautan dan perikanan, terutama dalam menangani ancaman terhadap laut Indonesia.

Baca juga: Indonesia bertekad tingkatkan diplomasi maritim

Baca juga: Presiden: Samudera masa depan kita
Pewarta: 
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Menlu: OOC komitmen Indonesia atasi tantangan kelautan

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.