
Produksi Minyak Nasional Anjungan PAPA, Flowstation Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai Karawang, Jabar, Senin (28/7). Menurut data SKK Migas semester I tahun 2014 realisasi produksi minyak nasional sebesar 796,5 MBOPD dan gas 6,897 MMSCFD sehingga pemerintah terus berupaya menahan laju produksi antara lain melalui pengembanagn lapangan yang sudah ada dan mencegah terjadinya gangguan kegiatan produksi akibat kerusakan fasilitas. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/14)
Produksi minyak mentah AS akan mencapai rata-rata 10,7 juta barel per hari pada 2018, naik dari 9,4 juta barel per hari pada 2017, dan akan mencapai rata-rata 11,5 juta barel per hari pada 2019
Houston (ANTARA News) - Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (12/9) memperkirakan produksi minyak mentah AS akan terus melebihi produksi minyak mentah Rusia dan Arab Saudi hingga 2019, mempertahankan posisinya sebagai produsen terbesar di dunia.
EIA menerbitkan Short-Term Energy Outlook (STEO- Prospek Energi Jangka Pendek) terbarunya pada Rabu (12/9), yang memproyeksikan rata-rata produksi minyak mentah AS mencapai 10,9 juta barel per hari pada Agustus, naik 120.000 barel per hari dari Juni.
Produksi minyak mentah AS akan mencapai rata-rata 10,7 juta barel per hari pada 2018, naik dari 9,4 juta barel per hari pada 2017, dan akan mencapai rata-rata 11,5 juta barel per hari pada 2019, menurut perkiraan.
Meskipun EIA tidak mempublikasikan perkiraan produksi minyak mentah untuk Rusia dan Arab Saudi dalam STEO, EIA memperkirakan bahwa produksi minyak mentah AS masih akan melampaui Rusia dan Arab Saudi untuk sisa bulan 2018 dan hingga 2019.
Produksi minyak mentah AS, khususnya minyak mentah light sweet, telah meningkat pesat sejak 2011. Pada Februari, produksi minyak mentah AS melebihi Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade.
Pada Juni dan Agustus, produksi minyak mentah AS juga melampaui Rusia untuk pertama kalinya sejak Februari 1999.
Menurut EIA, penurunan harga minyak pada pertengahan 2014 mengakibatkan produsen-produsen AS mengurangi biaya mereka dan sementara mengurangi produksi minyak mentah. Namun, setelah harga minyak mentah meningkat pada awal 2016, investasi dan produksi mulai meningkat di akhir tahun itu.
Baca juga: Minyak Brent sentuh 80 Dolar AS setelah persediaan AS turun
Baca juga: Data persediaan AS batasi kenaikan harga minyak
EIA menerbitkan Short-Term Energy Outlook (STEO- Prospek Energi Jangka Pendek) terbarunya pada Rabu (12/9), yang memproyeksikan rata-rata produksi minyak mentah AS mencapai 10,9 juta barel per hari pada Agustus, naik 120.000 barel per hari dari Juni.
Produksi minyak mentah AS akan mencapai rata-rata 10,7 juta barel per hari pada 2018, naik dari 9,4 juta barel per hari pada 2017, dan akan mencapai rata-rata 11,5 juta barel per hari pada 2019, menurut perkiraan.
Meskipun EIA tidak mempublikasikan perkiraan produksi minyak mentah untuk Rusia dan Arab Saudi dalam STEO, EIA memperkirakan bahwa produksi minyak mentah AS masih akan melampaui Rusia dan Arab Saudi untuk sisa bulan 2018 dan hingga 2019.
Produksi minyak mentah AS, khususnya minyak mentah light sweet, telah meningkat pesat sejak 2011. Pada Februari, produksi minyak mentah AS melebihi Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade.
Pada Juni dan Agustus, produksi minyak mentah AS juga melampaui Rusia untuk pertama kalinya sejak Februari 1999.
Menurut EIA, penurunan harga minyak pada pertengahan 2014 mengakibatkan produsen-produsen AS mengurangi biaya mereka dan sementara mengurangi produksi minyak mentah. Namun, setelah harga minyak mentah meningkat pada awal 2016, investasi dan produksi mulai meningkat di akhir tahun itu.
Baca juga: Minyak Brent sentuh 80 Dolar AS setelah persediaan AS turun
Baca juga: Data persediaan AS batasi kenaikan harga minyak
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.