Wapres Jusuf Kalla menghadiri pembukaan Asia Eropa Meeting (ASEM) Summit ke 12 di Gedung Europe, Brussels Belgia, Kamis (18/10). (18/10/2018) (Setwapres)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mendorong peningkatan kerja sama Asia-Eropa dalam rangka mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme.
Dalam KTT Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) ke -12, sesi retreat di S9, Gedung Europa, Brussels, Belgia, Jumat (19/10) waktu setempat, Wapres mengatakan, terorisme menjadi ancaman bagi keamanan nasional dan internasional.
"Karenanya, kita harus memperkuat kerjasama untuk mengatasi ancaman ini," kata Wapres JK dalam keterangan pers Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu.
Selain itu, Wapres JK juga menekankan pentingnya mengatasi akar masalah penyebabnya terorisme dan radikalisme yang menurutnya berasal dari ketidakadilan politik, ekonomi dan sosial serta ketidakpastian. Seperti halnya kekerasan bersenjata dan intervensi militer secara sepihak. Kondisi ini, terang Wapres JK, secara sistematis mengikis kedaulatan suatu negara dan menghancurkan harapan suatu bangsa.
"Itu semua menghasilkan tempat berkembang biak yang sempurna bagi radikalisme dan kekerasan," kata Wapres.
Dengan demikian, harapan Wapres JK, mitra ASEM harus meningkatkan upaya untuk berbagi praktik-praktik terbaik dalam melawan terorisme mengingat pada tahun 2011, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi ASEM tentang Kontra Terorisme.
"Saya percaya bahwa Konferensi tersebut adalah platform yang tepat untuk tujuan ini," ucapnya.
Sehingga kelanjutan Konferensi tersebut akan memperkuat strategi anti terorisme di antara para mitra ASEM serta membuka peluang bagi upaya kerjasama konkret dalam perang melawan terorisme.
Keamanan Maritim
Pada petemuan itu Wapres juga mengangkat isu kemaritiman. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat memahami peran penting lautan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi, keamanan pangan, dan kegiatan sosial.
"Terdapat urgensi dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menjaga lautan kita," ujar Wapres JK.
Namun, kata Wapres JK, kita menghadapi banyak tantangan di antaranya penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (atau IUU), pembajakan, serta polusi laut. Untuk mengatasi tantangan ini, kata Wapres JK, bangsa-bangsa di dunia harus menyelaraskan dan mensinergikan komitmen politik.
"Kita harus mengembangkan platform bersama untuk interaksi dan menciptakan sarana untuk melaksanakan komitmen tersebut," kata Wapres.
Dalam kaitan ini, Wapres memberitahukan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference pada akhir bulan ini dan Archipelagic Island States Forum pada bulan November ini.
"Karenanya, kita harus memperkuat kerjasama untuk mengatasi ancaman ini," kata Wapres JK dalam keterangan pers Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu.
Selain itu, Wapres JK juga menekankan pentingnya mengatasi akar masalah penyebabnya terorisme dan radikalisme yang menurutnya berasal dari ketidakadilan politik, ekonomi dan sosial serta ketidakpastian. Seperti halnya kekerasan bersenjata dan intervensi militer secara sepihak. Kondisi ini, terang Wapres JK, secara sistematis mengikis kedaulatan suatu negara dan menghancurkan harapan suatu bangsa.
"Itu semua menghasilkan tempat berkembang biak yang sempurna bagi radikalisme dan kekerasan," kata Wapres.
Dengan demikian, harapan Wapres JK, mitra ASEM harus meningkatkan upaya untuk berbagi praktik-praktik terbaik dalam melawan terorisme mengingat pada tahun 2011, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi ASEM tentang Kontra Terorisme.
"Saya percaya bahwa Konferensi tersebut adalah platform yang tepat untuk tujuan ini," ucapnya.
Sehingga kelanjutan Konferensi tersebut akan memperkuat strategi anti terorisme di antara para mitra ASEM serta membuka peluang bagi upaya kerjasama konkret dalam perang melawan terorisme.
Keamanan Maritim
Pada petemuan itu Wapres juga mengangkat isu kemaritiman. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat memahami peran penting lautan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi, keamanan pangan, dan kegiatan sosial.
"Terdapat urgensi dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menjaga lautan kita," ujar Wapres JK.
Namun, kata Wapres JK, kita menghadapi banyak tantangan di antaranya penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (atau IUU), pembajakan, serta polusi laut. Untuk mengatasi tantangan ini, kata Wapres JK, bangsa-bangsa di dunia harus menyelaraskan dan mensinergikan komitmen politik.
"Kita harus mengembangkan platform bersama untuk interaksi dan menciptakan sarana untuk melaksanakan komitmen tersebut," kata Wapres.
Dalam kaitan ini, Wapres memberitahukan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Our Ocean Conference pada akhir bulan ini dan Archipelagic Island States Forum pada bulan November ini.
Harapan Wapres JK, mitra ASEM yang relevan akan turut berpartisipasi secara aktif dalam pertemuan-pertemuan ini guna lebih memantapkan tekad dalam membuat lautan menjadi sumber kerjasama, bukan konflik.
"Indonesia siap dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua mitra ASEM dalam menangani isu-isu terorisme dan keamanan maritim," kata Wapres.
Baca juga: Jusuf Kalla kunjungan kerja ke Brussel
Baca juga: Wapres sampaikan empat pandangan dalam KTT ASEM
Baca juga: Wapres JK bertemu Wapres Komisi Uni Eropa bahas ekonomi
"Indonesia siap dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua mitra ASEM dalam menangani isu-isu terorisme dan keamanan maritim," kata Wapres.
Baca juga: Jusuf Kalla kunjungan kerja ke Brussel
Baca juga: Wapres sampaikan empat pandangan dalam KTT ASEM
Baca juga: Wapres JK bertemu Wapres Komisi Uni Eropa bahas ekonomi
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.